Pesona Keindahan Kawah Ijen Yang Memikat
Kalau pada tahun 2011 jumlah pengunjung Kawah Ijen baru mencapai sekitar 16 ribu orang, maka tahun 2018 sudah meningkat hampir 20 kali lipat. Ini data resminya, bisa jadi fakta riilnya lebih banyak lagi. Dengan ditetapkannya Gunung Ijen sebagai cagar biosfir oleh Unesco pada Maret 2016, bisa dipastikan pesona Kawah Ijen akan kian mendunia dan mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara. Terlebih pihak Pemkab Banyuwangi kian gencar mempromosikan Kawah Ijen sebagai wisata andalan Kabupaten Banyuwangi.
Kawasan Wisata Kawah Ijen masuk dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen dengan luas 2.560 hektare, termasuk hutan wisata seluas 92 hektare. Kawah Ijen ini terletak di puncak Gunung Ijen di wilayah Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang, Kabupaten Bondowoso. Gunung Ijen merupakan gunung berapi aktif yang memiliki ketinggian 2.443 mdpl diatas permukaan laut yang terletak berdampingan dengan Gunung Raung dan Gunung Merapi.
Pemandangan Kawah Ijen |
Kawah Ijen merupakan sebuah danau di atas Gunung Ijen yang terbentuk akibat proses letusan Gunung Ijen, membuat kawah tersebut dipenuhi oleh air sehingga membentuk sebuah danau kawah yang sangat menakjubkan.Yang menarik adalah kawah ini berada di tengah kaldera yang terluas di Pulau Jawa dengan diameter 6 km. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 meter x 600 meter dengan kedalaman 200 meter. Kawah ini terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.
Pesona Keindahan Kawah Ijen
Selain itu fenomena alam lain yang terdapat di kawah Ijen yang tidak boleh dilewatkan adalah Blue Fire atau Api Biru, yang muncul di tengah-tengah penambangan sulphur, dan hanya bisa dilihat pada dini hari hingga menjelang pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB. Fenomena blue fire ini hanya ada dua di dunia, selain di Ijen hanya ada di Islandia. Maka tak heran keberadaan si api biru ini begitu sangat diburu para wisatawan, khususnya turis asing.
Ombak di Pulau merah cukup menantang sehingga sangat ideal untuk digunakan berselancar (surfing) untuk para pecinta olah raga air yang satu ini. Bagaimana tidak? Ombak di pantai ini mempunyai tinggi rata-rata berkisar antara 3 sampai 5 meter sehingga sangat cocok digunakan untuk olahraga selancar (surfing) bagi peselancar pemula, amatir dan profesional.
Rute Menuju Kawah Ijen
Memiliki area yang luas dan dilengkapi fasilitas yang cukup memadai. Terdapat tempat parkir bagi pengunjung yang membawa kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Fasilitas umum seperti kamar mandi, toilet dan mushola sudah tersedia. Beberapa warung makan juga banyak terdapat di Paltuding. Anda juga bisa membeli beberapa perbekalan yang diperlukan untuk amunisi pendakian Anda.
pengunjung yang datang lebih awal dan akan melakukan pendakian pada dini hari bisa menyewa homestay dengan harga terjangkau. Selain itu terdapat camping ground yang luas bagi pecinta alam yang ingin mendirikan tenda atau hammock.
Paltuding ke Kawah Ijen jaraknya 3 KM, yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Meskipun jarak tersebut terbilang tidak terlalu jauh, namun mengingat kondisi medan dan kemampuan setiap orang yang berbeda, umumnya diperlukan waktu antara 2 sampai 3 jam untuk mencapainya.
Jalur trekking menuju Kawah Ijen berupa tanah berpasir dan batu halus dengan sudut kemiringan bervariasi antara 10 sampai 35 derajat, ditempuh pada tengah malam dalam kondisi fisik yang sudah lelah ditambah situasi yang relatif gelap karena hanya mengandalkan penerangan lampu senter, membuat perjalanan mencapai Kawah Ijen tidak bisa dilakukan dengan cepat.
Karena itu bagi pengunjung yang berombongan, membawa banyak wanita, sebaiknya memanfaatkan jasa guidelokal yang nota bene adalah para penambang belerang yang sudah sangat hafal dengan medannya.
Mencapai puncak Ijen, terdapat Pos Penimbangan yang lebih dikenal sebagai Pondok Bunder. Pos yang berada di ketinggian 2.226 mdpl ini tempat untuk menimbang belerang yang diambil oleh para penambang dari Kawah Ijen.
Bunder yang merupakan pos terakhir sebelum Kawah Ijen, terdapat warung penjual makanan-minuman, namun hanya mulai buka setelah pagi hari. Tempat ini biasanya juga menjadi tempat peristirahatan sejenak bagi para pendaki sebelum melanjutkan perjalanan maupun mereka yang baru turun kembali dari Kawah Ijen.
Tips Berwisata ke Kawah Ijen ala MitaTRAVEL
Berikut ini adalah tips penting untuk berkunjung menikmati keindahan destinasi wisata Kawah Ijen ala MitaTRAVEL.
Waktu Yang Tepat
Jika ingin melihat api biru, pendakian sebaiknya dilakukan pada pukul 01.00-02.00 dini hari, karena api biru terlihat jelas hingga pukul 05.00 pagi atau sebelum matahari muncul. Demi alasan keamanan, pendakian ke kawah ijen dari Paltuding ditutup selepas pukul 14:00, karena pekatnya asap dan kemungkinan arah angin yang mengarah ke jalur pendakian.
Yang Harus Dipakai Saat Pendakian
Jangan menggunakan celana berbahan jins, tetapi pilih bahan kain atau celana cargo. Pilih sandal atau sepatu yang nyaman di kaki. Gunakan juga penutup kepala dan telinga serta jaket untuk melawan suhu dingin, gunakan penutup kepala dan telinga, serta jaket. Jangan lupa membawa masker/penutup hidup karena untuk menuju Kawah Ijen, anda harus menyusuri jalan setapak menyusuri tebing kaldera, kadang-kadang asap belerang tertiup angin melewati jalur tersebut.
Selama Pendakian
Jangan minum terlalu banyak, cukup 1 atau 2 teguk setiap 15 menit, untuk mencegah proses pelambatan metabolisme.
Transportasi ke Ijen
Dari Licin menuju Paltuding perjalanan dapat diteruskan dengan kendaraan offroad, terutama jenis jeep double gardan karena sekitar 6 km sebelum sampai di Paltuding medannya cukup berat.
Paket Wisata ke Kawah Ijen
MitaTRAVEL mengajak anda untuk berkunjung ke Kawah Ijen dengan berbagai pilihan paket wisata banyuwangi. Kami mengemasnya dalam satu paket supaya anda lebih mudah untuk berkunjung ke Kawah Ijen. MitaTRAVEL akan mengajak anda mengunjungi berbagai destinasi wisata di Banyuwangi salah satunya Kawah Ijen.